Pancasila Itu Sosialis |
Catatan singkat ini merupakan hasil dialog KabarIndonesia - ‘Mempertimbangkan Sosialisme di Indonesia’ yang pernah saya lakukan dengan sejumlah mahasiswa di Surabaya dan Malang. Seiring dengan revitalisasi Pancasila, seperti dibahas MK, Selasa 24/05 lalu saya merasa perlu geliat pemikiran yang muncul ketika itu. Pancasila itu mangandur anasir sosialis!Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa (24/05) lalu, mengadakan rapat koordinasi dengan sejumlah petinggi negeri untuk merevitalisasi nilai Pancasila. Dengan kata lain, diakui atau tidak, nilai Pancasila memang telah luntur di negeri ini. Serangkaian peristiwa sosial, politik, hukum, dan budaya mengindikasikan hilangnya spirit Pancasila. Konflik horisontal antar kelompok merupakan bias ‘matinya’ spirit Pancasila yang menjunjung tinggi toleransi dan saling menghormati antar sesama. Tentu saja tanpa memperdulikan suku, ras, dan agama. Saya tidak ingin mempermasalahkan implementasi Pancasila yang luruh dari jiwa bangsa ini. Justru saya ingin melihat ‘jiwa’ Pancasila itu sendiri yang konon lahir dan merupakan esensi karakter masyarakat Agar tidak terjadi kesalahfahaman, perlu kiranya kita mengerti ihwal sosialisme di Varian gerakan pun muncul bak jamur di musim hujan. Sebut saja Serikat Indonesia (SI) yang juga berpaham sosialis yang sudah tentu mengusung gagasan Karl Marx dan Friederic Engel. Sebuah gagasan yang terdorong atas buruknya situasi ekonomi dan politik ketika itu. Sistem monopoli Pemerintah Hindia Belanda telah menggerus daya hidup masyarakat Anasir Sosialis Lantas apa hubungan antara Sosialis dengan Pancasila? Pancasila sebagai dasar negara merupakan manivestasi dari keberagaman masyarakat Indonesia. Pancasila diharapkan mampu menjadi medium pemersatu perbedaan tersebut. Sebagai medium pemersatu tentu saja spirit egalitarian anasir utama mencapai kesepahaman dalam perbedaan. Wacana sosialis merupakan diskursus kesetaraan yang meninggikan kebersamaan. Seperti diungkapkan Marco Kartodikromo, seorang jurnalis dan penulis, bahwa konsep sama rata-sama rasa menjadi esensi sosialisme Indonesia. Ketika ada persamaan perasaan dan pemerataan secara sosial maka toleransi dan gotong royong akan muncul sebagai perilaku utama. Sosialisme Indonesia merupakan konsep sosial yang menjunjung nilai kebersamaan demi mengatasi keterpurukan. Tidak adanya monopoli oleh komunitas tertentu merupakan ciri masyarakat sosialis. Negara hanya membuat regulasi saja agar keseluruhan potensi masyarakat bisa berkembang demi kemakmuran masyarakat itu sendiri. Di dalam sosialisme ada kesetaraan dan kebersamaan yang meniadakan perbedaan. Inilah Pancasila! Sayangnya, sosialisme di Indonesia seperti halnya komunisme telah menjadi korban sejarah. Oknum politikus tertentu sengaja ‘memperalat’ gagasan sosialis (dan komunis) menjadi gagasan yang sangat radikal dan merusak sendi ketatanegaraan. Ingat bagaimana Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi medium utama petualang politik ketika itu. Hingga hasilnya, PKI menjadi partai yang revolusioner serta mengundang phobia nasional. Sebenarnya, gagasan sosialis dan komunis hanyalah gagasan ekonomi sebagai upaya ‘keluar’ dari keterpurukan secara ekonomi dan politik saat itu. Tapi gagasan itu pun diselewengkan dengan memanfaatkan kemiskinan serta keterpurukan politik pada masanya. Kembali kepada tema utama, Pancasila sejatinya adalah resume dari gagasan kebersamaan dalam keberagaman. Hal tercermin dalam Bhineka Tunggal Ika yang menjadi spirit pluralisme Nah! Anasir sosialis yang mengedepankan kegotongroyongan serta kebersamaan demi tercapainya perbaikan nasib ternyata tersirat dalam Pancasila kita. Jadi tidak berlebihan kiranya jika saya sebut seorang Pancasilais itu adalah sosialis. Sosialisme |
Monday, May 30, 2011
P A N C A S I L A
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment